Programer dan Kemampuan Menulis

Programer dan Kemampuan Menulis

Hari kamis kemarin saya mendampingi salah seorang mahasiswa bimbingan Skripsi secara intensif selama nyaris 4 jam di laboratorium untuk menyelesaikan laporannya. Bimbingan ini sebagai upaya percepatan agar laporannya bisa disetujui untuk ujian pendadaran. Di akhir bimbingan, tanpa bisa menutupi wajahnya yang kusut masai, mahasiswa ini memberi pengakuan bahwa dia sangat lemah dalam hal kemampuan menulis laporan. Menulis dalam arti membuat kalimat yang baik dan benar, menulis awal paragraf, memberi imbuhan dan lain sebagainya yang merupakan bagian utama dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Sebagai informasi, mahasiswa saya ini, selain menyelesaikan Skripsi juga sedang bekerja sebagai programer di sebuah perusahaan software di Jogja. Ia dengan cepat melalui masa orientasi atau magang di sana untuk menjadi programer tetap. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemrogramannya sudah memenuhi standar perusahaan tempatnya bekerja.

Programer yang baik, mestinya seorang penulis yang baik

Berdasarkan pengakuannya, saya mendapatkan insight dan memberi sedikit wejangan kepadanya. Seorang programer yang bagus tentu saja menulis kode program dengan baik, bersih dan mudah dibaca. Programer harus mengikuti standar penulisan kode yang telah ditetapkan perusahaan, mulai dari penamaan variabel, class, method, indentasi dan sebagainya. Programer juga diminta untuk menulis kode program yang clean seperti yang dikupas dalam bukunya oppa Robert C. Martin. Semua itu tidak lain dan tidak bukan adalah untuk meminimkan kompleksitas perangkat lunak dan yang tidak kalah pentingnya adalah menjadi dokumen hidup yang mudah dibaca dan dimengerti, baik oleh si pembuat program pertama kali, maupun oleh orang lain seperti QA engineer/tester ketika melakukan code review, bahkan oleh programer baru yang datang belakangan.

Begitu pula halnya menulis, terutama menulis laporan Skripsi yang tergolong formal ini. Sejak jaman sekolah tingkat dasar dan menengah kita mendapatkan pelajaran Bahasa Indonesia yang salah satu pembahasannya adalah tentang tulis menulis. Menulis yang baik tidak jauh berbeda tuntutannya dengan menulis kode program yang baik. Kita harus mengikuti tata tulis yang sesuai standar dan baku, menulis dengan aturan SPO-K, menggunakan imbuhan dengan benar, menulis huruf kapital, miring, hingga tanda baca dengan benar. Bahkan perataan paragraf, ukuran dan jenis huruf pun ada standarnya. Semuanya tidak lain dan tidak bukan agar pembaca, terutama penguji dan adik kelas Anda kelak bisa mudah memahami tulisan laporan kita, bahkan betah untuk melahap setiap baris kalimat yang kita tuliskan.

Di akhir wejangan saya menegaskan bahwa sangat penting untuk memiliki kemampuan menulis yang baik. Karena tidak selamanya dia akan menjadi programer. Ada masanya ia akan naik jabatan menjadi lead programmer bahkan tidak mungkin masuk jajaran manajemen yang menuntut menulis laporan rutin hingga proposal yang biasanya berupa uraian atau deskripsi. Tentu akan menjadi nilai plus dan modal besar apabila memiliki kemampuan menulis yang mumpuni. ***

Comments are closed.